Sabtu, 17 Desember 2011

uts manajemen



1.      Jelaskan pengertian manajemen sebagai Ilmu, Seni, proses dan profesi dalam mengelola suatu organisasi perusahaan!
2.      Dalam manajemen dikenal adanya prinsip efisien dan efektivitas, jelaskan hal tersebut!
3.      Jelaskan alasan anda mengapa kita perlu mempelajari ilmu manajemen!
4.      Sebutkan dan jelaskan 3 skill yang harus dimiliki oleh seorang manajer!
5.      Mengapa pendekatan sistem merupakan salah satu pendekatan penting dalam disiplin ilmu manajemen, serta jelaskan pula beberapa konsep manajemen modern yang memiliki kaitan dengan pendekatan sistem?
6.      Mengapa pendekatan kontingensi sangat relevan dengan perkembangan disiplin ilmu manajemen saat ini?















Jawaban

1.      Manajemen Sebagai Ilmu
Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan,
Manajemen memerlukan disiplin ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya misal ilmu ekonomi, statistik, akuntansi dan sebagainya.
Manajemen Sbg Seni
Management is the art of securing maximum result with minimum of efforts as to secure maximum prosperity and happiness for both employer and employee and give the public the best possible services. Manajemen adalah seni mengamankan hasil yang maksimal dengan upaya minimal untuk mengamankan kemakmuran dan kebahagiaan untuk karyawan dan karyawan dan memberikan pelayanan publik terbaik.
Pengertian Manajemen
Manajemen Sebagai Proses
Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, controlling, utilizing in each both science and art and follow in order to accomplish predetermined objectives.Management adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing2 bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan & keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran & tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen sebagai Profesi
Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai kader, pemimpin atau ‘manajer’ pada suatu organisasi / perusahaan tertentu.Profesi ‘manajer’ merupakan sebuah profesi atau jabatan spesifik dan ‘prestigious’ sebagai ‘decision maker’ yang dapat menentukan berkembangnya suatu organisasi / perusahaan dimasa mendatang.

2.      MANAJEMEN adalah proses pengkoordinasian berbagai aktifitas pekerjaan dan pengalokasian sumber daya 6M yaitu : men, money, materials, machines, method, dan markets, melalui bantuan dan kerjasama dengan orang lain sehingga pekerjaan tersebut dapat terselesaikan secara efisien dan efektif.
EFISIEN adalah memperoleh output terbesar dengan input yang terkecil, digambarkan sebagai “melakukan segala sesuatu secara benar / doing things right”
EFEKTIF adalah menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai, digambarkan sebagai melakukan sesuatu yang benar / doing the right things”.

3.      Karena Kenyataan saat ini bahwa manajemen sangat dibutuhkan pada segala jenis dan ukuran organisasi, pada semua tingkat organisasi, pada semua bidang organisasi dan pada organisasi di semua negara diseluruh dunia dengan itu kita sangat perlu mempelajari ilmu manajemen

4.      KEAHLIAN (SKILL) MANAJEMEN


Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.      Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.      Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.      Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1.      Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2.      Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

5.      Pendekatan Sistem
Sistem adalah sesuatu yang tidak dapat di pisahkan.apabila salah satu tidak ada akan terlihat rancu atau tidak dapat  berdiri dengan tegak dan tidak akan mencapai tujuan.Pendekatan sistem memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.jadi, dalam menejemen harus adanya saling keterkaitan contoh kontroling dan perencanaan apabila salah satu tidak ada tidak akan mencapai tujuan.

6.       Karena Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda dan pendekatan kontigensi juga Memandang bahwa tugas manajer adalah mmegidentifikasi Pemilihan pada situasi tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan sehingga lebih relevan dalam Perkembangan ilmu manajeman saat ini.karena perusahaan saat ini memerlukan pekerja yang baik dari yang terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan dengan efektif dan efisien. Pendekatan kontigensi juga memanfaatkan persepektif dengan meenfokuskan secara detail karakteristik hubungan antara bawahan dan atasan dan juga berusaha untuk mendapatkan faktor-faktor yang menentukan dalam suatu tugas tertentu dan menjelaskan hubungan fungsional antara faktor – faktor yang berkorelasi. Oleh karena itu pendekatan kontigensi sangat relevan dalam Perkembangan ilmu manajemen saat ini.




kuis manajemen 3


QUIZ RESPONSI
BAB-III

1.Jelaskan mengenai ‘Konsep Lingkungan Bisnis & Perusahaan ?
2.Berikan uraian dan penjelasan rinci bagaimanakah pengaruh perubahan kondisi eksternal terhadap aktifitas dan kebijakan bisnis dari suatu perusahaan ?
3.Jelaskan Faktor2 Internal apasaja yang perlu dicermati dan diperhatikan oleh manajer dalam mengelola perusahaan?
4.Jelaskan 6 (enam) variabel yang berpengaruh terhadap strategi bersaing dalam suatu lingkungan industri ?
5.Jelaskan mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) berikan contoh2nya !



JAWABAN
1.       Konsep Lingkungan Bisnis
dan Perusahaan
Adalah sekumpulan faktor2 tertentu yang akan mempengaruhi arah kebijakan dari suatu perusahaan dalam mengelola aktifitas bisnisnya.
Faktor2 tersebut meliputi lingkungan eksternal yang dibagi dalam lingkungan jauh (makro) yaitu : Politik, Ekonomi, Sosbud dan teknologi, dan lingkungan industri, serta lingkungan internal yaitu meliputi aspek-aspek dan kebijakan internal didalam lingkungan perusahaan.
2.      


kuiss manajemen 2


Quiz Bab II

1.             Jelaskan apa saja sumbang saran dan Keterbatasan yang dikemukanan para ahli  Teori Manajemen Ilmiah ?
2.             Sebutkan Tokoh2 Pelopor Teori Manajemen Ilmiah berserta Ide dan Gagasan yang dikemukakan !
3.             Jelaskan Fungsi dan Tugas Manajemen / Manajer berdasarkan Teori Organisasi Klasik !
4.             Sebutkan dan uraikan 14 (empat belas) Asas Umum Manajemen yang dikemukanan oleh Henry Fayol ?
5.             Jelaskan Teknik Pendekatan yang digunakan dalam Teori Manajemen berbasis Hubungan ANtar Manusia?
6.             Apakah sajakah Ide & Gagasan pemikiran dari Marry parker Foller & Elton Mayo terkait dengan Teori Hubungan ANtar Manusia tersebut !
7.             Siapa sajakah para tokoh dan perintis Teori Behavioral Science, Sebutkan Ide dan Gagasan pemikiran mereka !
8.             Apakah yang menjadi Streesing Point dari Pemikiran Teori Behavioral Science tersebut?
9.             Bagaimanakah cara kita dalam mengadopsi dan mengaplikasikan berbagai teori manajemen diatas dalam kondisi dan situasi sekarang? Apakah teori yang ada masih relevan dan bermanfaat?

















Jawaban
1)             SUMBANGAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH
Sumbangan teori manajemen ilmiah diakui banyak memberikan kontribusi dan peningkatan dalam beberapa hal sebagai berikut;

ü  Produktifitas Kerja
ü  Effisiensi Kerja
ü  Spesialisasi Pekerjaan
Berbagai teknik effisiensi manajemen misal : studi gerak dan waktu (time & motion study),adanya suatu rancangan sistem kerja yang terstruktur (work desain), Teknik Pencatatan terhadap Prestasi Kinerja (Gantt Charts).

KETERBATASAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH
Dalam pengaplikasian teori manajemen ilmiah kadang justru berdampak merugikan bagi kelancaran sistem manajemen itu sendiri, misalnya :
Upaya peningkatan ‘produktifitas’ dengan cara menerapkan teknologi baru dalam prakteknya akan mengurangi skala penggunaan tenaga kerja, dan menyebabkan karyawan menjadi stress dan frustrasi karena peranan serta kedudukannya digantikan oleh mesin & komputer.
Tenaga kerja SDM sebagai salah satu faktor produksi kurang mendapatkan perhatian dalam hal pemenuhan keutuhan sosial & personalitynya. Artinya ‘upah’ yang tinggi tanpa diimbangi dengan suasana dan lingkungan kerja yang kondusif & menyenangkan tidak akan mampu ‘memuaskan’ dan membuat karyawan betah bertahan disuatu perusahaan.

2)             TOKOH-TOKOH PERINTIS MANAJEMEN ILMIAH
§  Robert Owen (1771-1858)
§  Charles Babbage (1793-1971)
§  Frederick W Taylor (1856-1915)
§  Henry L Gantt (1861-1919)
§  Frank B & Lillian Gilbert (1868-1924)
§  Herrington Emerson (1853-1931)

Robert Owen (1771-1858)
Robert Owen
Perintis Manajemen Ilmiah
Robert Owen adalah seorang Manajer Pabrik pemintalan kapas di New Landmark Scotland.Latar Belakang: Kondisi lingkungan kerja, ketentuan persyaratan kerja dan taraf hidup pekerja yang buruk
Ide & Gagasan :
SDM merupakan kunci keberhasilan perusahaan (oleh karena itu perusahaan harus memperlakukan karyawan lebih manusiawi)Memperbaiki kondisi dan persyaratan kerja :
Seperti:
o   pengurangan standar jam kerja dari 13 jam menjadi 10 jam,
o   Tidak mempekerjakan anak2 dibawah umur dengan pembatasan usia pekerja minimal berusia 10 tahun.
o   Pembukaan toko2 (semacam koperasai karyawan) dilingkungan perusahaan untuk memberikan pelayanan kebutuhan para karyawan dengan harga yang lebih murah.
Pelopor yang merumuskan prosedur kerja standar (Standard Operating Procedures) untuk meningkatkan ‘produktifitas kerja para karyawan.
Charles Babbage (1793-1871)
Perintis Manajemen Ilmiah
Charles Babbage adalah seorang Profesor dibidang matematika dari Cambridge University England.
Tahun 1832 menulis buku The Economic Of Manufacturer, yang menekankan pada pentingnya effisiensi biaya dan spesialisasi pekerjaan kepada para karyawan.
Ide & Gagasan :
Merumuskan cara kerja yang paling effisien dan dapat meminimalisasi pengeluaran biaya (cost reduction).
Menganjurkan melaksanakan pembagian spesialisasi pekerjaan pada para karyawan, sehingga setiap karyawan akan diarahkan dan dididik dengan suatu ketrampilan (skill) khusus / tertentu dan kelak karyawan tersebut akan diserahi tugas, tanggung jawab & pekerjaan yang sesuai dengan ketrampilan dan spesialisasinya.
Frederrick W Taylor (1856-1915)
Perintis Manajemen Ilmiah
Frederick Winslow Taylor, Manajer produksi pada Midvale Steel Amerika Serikat, dianggap sebagai ‘Bapak Management Science’, ia adalah orang pertama yang mengemukakan ide dan gagasan mengenai studi tentang waktu kerja (Time & Motion Studies).
Ide & Gagasan:
Sistem Upah Differensial (Differential Rate System) yaitu metode pengupahan yang berdasarkan pada kecepatan dan produktifitas kerja karyawan.
Taylor menyatakan bahwa antara waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang akan diterimakan, semakin cepat dan tinggi prestasi dalam menyelesaikan pekerjaan maka akan semakin tinggi pula upah yang akan diterima karyawan.
Untuk mencapai hal tersebut maka dilakukan penelitian ‘time & motions studies’ terhadap karyawan yang berprestasi untuk dijadikan standar operating prosedur bidang pekerjaan tertentu.
Henry L Gantt (1861-1919)
Perintis Manajemen Ilmiah
Henry L Gantt adalah rekan kerja Taylor pada perusahaan Midvale Steel USA, Gantt juga mengemukakan teori yang sejalan dengan ide dan gagasan Taylor yang berfokus pada upaya peningkatan produktifitas, effisiensi dan effektifitas kerja dengan rangsangan upah dan intensif untuk karyawan.
Ide Gagasan :
Menciptakan Gantt Charts yaitu suatu bagan yang disusun sebagai alat untuk membandingkan antara pelaksanaan suatu pekerjaan / produksi dengan standard dan tujuan yang telah ditetapkan.
Menolak teori Taylor tentang sistem upah differensial, menurut gagasan Gantt setiap pekerja yang mampu mencapai target output sesuai dengan standard yang telah ditetapkan, maka berhak diberikan ‘bonus’.
Mengembangkan gagasan Owen dengan membuat metode penilaian dan pencatatan hasil prestasi kerja karyawan dalam suatu kartu prestasi pribadi karyawan. (Tanda check mark hitam jika berhasil memenuhi standar, dan warna merah jika gagal memenuhi standar kerja yang telah ditetapkan.
Frank B & Lillian Gilbert (1868-1924)
Perintis Manajemen Ilmiah
Frank B & Lillian Gilbert adalah sepasang suami istri merupakan murid dari Taylor yang melakukan pengembangan penelitian tentang studi gerak (motion study).
Ide Gagasan :
Meneliti tentang hubungan antara gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan, menurutnya antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan, Sehingga perlu dibakukan alur urutan gerakan dan aktifitas kerja yang efektif dan effisien untuk mengurangi kelelahan dan mempercepat proses penyelesaian pekerjaan.
Mengemukakan ide Program Pengembangan Karyawan yang lebih ditekankan kepada keterlibatan aktif dari obyek pelaku / karyawan itu sendiri artinya setiap karyawan diberikan kesempatan untuk melatih dan mengembangkan diri sesuai dengan ketrampilan dan kemampuan masing-msaing individu.
Herington Emerson (1853-1931)
Perintis Manajemen Ilmiah
Herington mengamati bahwa ‘penyakit’ akut yang biasa menggangu kelancaran sistem manajemen didalam suatu industri adalah adanya ‘pemborosan’ dan ‘in effisiensi’.
Oleh karena itu Herington mencetuskan ide yang terformulasikan dalam 12 prinsip sebagai berikut :
v  Perumusan Tujuan Perusahaan (Goal)secara Jelas
v  Kegiatan yg dilaksanakan harus terencana & masuk akal
v  Tersediaanya Staff yang Cakap & Handal
v  Terciptanya disiplin dalam bekerja
v  Pemberian Jasa / Balas Jasa yang adil dan transparan
v  Pelaporan yg tepat, akurat, cepat dan kontinue (Sistem Informasi dan Sistem AKuntansi)
v  Pemberian Instruksi, Perencanaan & Urutan Kerja
v  Ditetapkannya Standar Waktu, metode kerja dan skedul
v  Ditetapkan Standar Kondisi
v  Ditetapkan Standar Operasi (SOP)
v  Disusun Standar Instruksi Tertulis yang Praktis
v  Disusun Standar Penetapan Balas Jasa, Kompensasi & Isentif
3)      TUGAS MANAJEMEN
menurut teori organisasi klasik
·         Technical, merupakan kegiatan memproduksi dan membuat suatu produk tertentu.
·         Commercial, merupakan kegiatan membeli bahan-bahan (material) yang dibutuhkan dan menjual barang (product) hasil produksi.
·         Financial, kegiatan pembelanjaan, yakni meliputi kegiatan mencari modal dan bagaimana menggunakan modal tersebut.
·         Security, kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan (keselamatan kerja & harta benda yang dimiliki oleh perusahaan).
·         Accounting, meliputi kegiatan pencatatan, penghitungan, kalkulasi biaya, menyusun laporan keuangan (neraca, rugi laba) dan mengumpulkan data-data statistik lainnya.
·         Managerial,tugas-tugas manajerial ini sering diintrodusir sebagai fungsi manajemen/manajer yaitu:Planning,Organizing(staffing),Coordinating,Commanding(leading),Controlling.
Fungsi & Tugas
Manajemen / Manajer
·         Planning, merupakan kegiatan perencanaan segala langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
·         Organizing, Berarti aktifitas mengorganisasikan, termasuk juga penentuan staf (staffing) sumber daya yang dimiliki terutama SDM untuk melaksanakan rencana yang telah disusun
·         Coordinating, AKtifitas mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang direncanakan agar pekerjaan dapat berjalan secara tertib, lancar, serasi dan terpadu.
·         Directing, Kegiatan memberikan pengarahan bagi karyawan agar bersedia melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab.
·         Commanding,Kegiatan memimpin (leading) dengan memberikan instruksi perintah dan memotivasi para bawahan
·         Controlling, Mengendalikan seluruh aktifitas kegiatan agar dapat berjalan dengan tertib, lancar dan mamu mencapai tujuan seperti yang telah direncanakan
4)      Asas-asas Umum Manajemen Henry Fayol
mengemukanan 14 asas umum dalam manajemen, sebagaiberikut:
·         Devision of work (pembagian kerja)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
·         Authority & Responsibility (Wewenang & Tanggung Jawab)
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
      Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.
·         Discipline
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
·         Unity of Command (Kesatuan Perintah)
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
·         Unity of Direction (Kesatuan Arah)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
·         Subordination of individual interest into general interest
setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.
·         Renumerartion of Personnel
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upah lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.
·         Contrllization
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)
·         Scalar of Chain
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
·         Order (Asas Keteraturan)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
·         Equity (Asas Keadilan)
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya
·         Stability of Tenur of Personell
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.

·         Initiative
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
·         Sprites de Corps
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana
5)                 TEORI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (1930-1950)
Pendekatan yang dialkukan dalam ‘Teori Hubungan Antar Manusia’ menitik beratkan pada pendekatan psicologis terhadap para bawahan, yakni dengan mengetahui perilaku individu dari para karyawan dan perilaku kelompok karyawan sebagai suatu ‘human relation groups’ yang berperan dalam meningkatkan produktifitas kerja.
6)          MARRY PARKER FOLLER DAN ELTON MAYO
Marry Parker Foller, mengemukakan bahwa kita sebaiknya membentuk suatu kelompok kerja yang dapat bekerja sama dan membentuk organisasi yang menitik beratkan hubungan antar manusia dengan memperhatikan faktor motivasional dari masing-masing individu & kelompok tersebut.
Elton Mayo
Perintis Teori Hubungan Antar Manusia
Menurut Elton Mayo yang meneliti hubungan antara faktor2 fiskal, moneter dan sosial terhadap produktifitas kerja menjelaskan bahwa :
Faktor fiskal & moneter bukan merupakan determinant tunggal dari produktifitas, sebab manusia bukanlah mahluk ekonoteknikal namun merupakan suatu dimensi rasioemosional, oleh karena itu kelompok sosial akan sangat berpengaruh terhadap perilaku dan produktifitas kerja karyawan.
Dengan demikian rekomendasi umum dari Teori Hubungan Antar Manusia adalah bahwa organisasi merupakan suatu sistem sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial & psicologis dari para karyawan agar dapat mencapai tingkat produktifitas seperti yang diharapkan.
7)         TEORI BEHAVIORAL SCIENCE
Teori Behavioral Science ini ditandai dengan munculnya pandangan dan pemikiran baru mengenai :
·         Perilaku Individu / perseorangan
·         Perilaku kelompok sosial
·         Perilaku Organisasi
Beberapa tokoh penganut teori Behavioral Science antara lain :
·         Abraham Maslow
·         Douglas Mc Gregor
·         Frederrick Herzberg
·         Robert Blake & Jane Moulton
·         Rensis Likert
·         Fred Fieldler
·         Dll
Para Tokoh
Perintis Teori behavioral Science
Ø  Abraham Maslow, mengembangkan adanya ‘Hierarkhi Kebutuhan’ dalam menjelaskan hubungan antara perilaku dan motivasi dari masing2 individu.
Ø  Douglas Mc Gregor, Pencetus Teori X dan Y
Ø  Frederick Herzberg, Teori motivasi higienis dan teori dua faktor
Ø  Robert Blake & Jane Mouton, membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial (managerial grids)
Ø  Rensis Likert, Meneliti tentang 4 sistem dalam manajemen
Ø  Fred Fieldler, menyarankan pendekatan contingency dalam studi kepemimpinan.
8)          STRESSING POINT
Teori behavioral Science
Unsur manusia (SDM) merupakan faktor kunsi penentu kesuksesan pencapaian tujuan organisasi perusahaan.Organisasi perusahaan harus menciptakan iklim kerja yang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk dapat memuaskan kebutuhan psicologis mereka, sebagai mahkluk sosial.Komitmen organisasi dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan dari seluruh karyawan.
9)             Dengan cara memilih teori dan melakukan hal-hal yang menurut kita baik dan dapat di kerjakan di masa sekarang,karena percuma kalau menurut kita baik tapi tak berlaku atau tak bisa di kerjakan di masa sekarang,begitu pun sebaliknya
Menurut saya masih relevan karena teori-teori di atas masih berlaku hingga sekarang dan dapat kita adopsi hal-hal yang baik dan masih dapt di lakukan di masa sekarang.