Quiz Bab II
1.
Jelaskan apa
saja sumbang saran dan Keterbatasan yang dikemukanan para ahli Teori Manajemen Ilmiah ?
2.
Sebutkan Tokoh2
Pelopor Teori Manajemen Ilmiah berserta Ide dan Gagasan yang dikemukakan !
3.
Jelaskan Fungsi
dan Tugas Manajemen / Manajer berdasarkan Teori Organisasi Klasik !
4.
Sebutkan dan
uraikan 14 (empat belas) Asas Umum Manajemen yang dikemukanan oleh Henry Fayol
?
5.
Jelaskan Teknik Pendekatan
yang digunakan dalam Teori Manajemen berbasis Hubungan ANtar Manusia?
6.
Apakah sajakah
Ide & Gagasan pemikiran dari Marry parker Foller & Elton Mayo terkait
dengan Teori Hubungan ANtar Manusia tersebut !
7.
Siapa sajakah
para tokoh dan perintis Teori Behavioral Science, Sebutkan Ide dan Gagasan
pemikiran mereka !
8.
Apakah yang
menjadi Streesing Point dari Pemikiran Teori Behavioral Science tersebut?
9.
Bagaimanakah
cara kita dalam mengadopsi dan mengaplikasikan berbagai teori manajemen diatas
dalam kondisi dan situasi sekarang? Apakah teori yang ada masih relevan dan
bermanfaat?
Jawaban
1)
SUMBANGAN
TEORI MANAJEMEN ILMIAH
Sumbangan
teori manajemen ilmiah diakui banyak memberikan kontribusi dan peningkatan dalam
beberapa hal sebagai berikut;
ü
Produktifitas Kerja
ü
Effisiensi Kerja
ü
Spesialisasi Pekerjaan
Berbagai
teknik effisiensi manajemen misal : studi gerak dan waktu (time & motion study),adanya suatu rancangan
sistem kerja yang terstruktur (work desain), Teknik
Pencatatan terhadap
Prestasi Kinerja (Gantt Charts).
KETERBATASAN
TEORI
MANAJEMEN ILMIAH
Dalam
pengaplikasian teori manajemen ilmiah
kadang justru berdampak merugikan bagi kelancaran sistem manajemen
itu sendiri, misalnya :
Upaya
peningkatan ‘produktifitas’ dengan cara menerapkan teknologi baru dalam
prakteknya akan mengurangi skala penggunaan tenaga kerja, dan menyebabkan
karyawan menjadi stress dan frustrasi karena peranan
serta kedudukannya digantikan oleh mesin & komputer.
Tenaga
kerja SDM sebagai salah satu faktor produksi kurang
mendapatkan perhatian dalam hal pemenuhan keutuhan sosial & personalitynya.
Artinya ‘upah’ yang tinggi tanpa diimbangi dengan suasana dan lingkungan kerja yang kondusif & menyenangkan tidak akan mampu
‘memuaskan’ dan membuat karyawan betah bertahan
disuatu perusahaan.
2)
TOKOH-TOKOH
PERINTIS MANAJEMEN ILMIAH
§ Robert Owen (1771-1858)
§ Charles Babbage (1793-1971)
§ Frederick W Taylor (1856-1915)
§ Henry L Gantt (1861-1919)
§ Frank B & Lillian Gilbert (1868-1924)
§ Herrington Emerson (1853-1931)
Robert Owen (1771-1858)
Robert Owen
Perintis Manajemen Ilmiah
Robert Owen adalah seorang Manajer Pabrik
pemintalan kapas di New Landmark Scotland.Latar Belakang: Kondisi lingkungan
kerja, ketentuan persyaratan kerja dan taraf hidup pekerja yang buruk
Ide & Gagasan :
SDM merupakan
kunci keberhasilan perusahaan (oleh karena itu perusahaan harus memperlakukan
karyawan lebih manusiawi)Memperbaiki kondisi dan persyaratan kerja :
Seperti:
o pengurangan standar jam kerja dari 13 jam menjadi 10 jam,
o Tidak mempekerjakan anak2 dibawah umur dengan pembatasan usia pekerja
minimal berusia 10 tahun.
o Pembukaan toko2 (semacam koperasai karyawan) dilingkungan perusahaan
untuk memberikan pelayanan kebutuhan para karyawan dengan harga yang lebih
murah.
Pelopor yang merumuskan prosedur kerja standar (Standard Operating Procedures)
untuk meningkatkan ‘produktifitas kerja para karyawan.
Charles Babbage (1793-1871)
Perintis Manajemen Ilmiah
Charles Babbage adalah seorang Profesor
dibidang matematika dari Cambridge University England.
Tahun 1832 menulis buku The Economic Of Manufacturer, yang
menekankan pada pentingnya effisiensi biaya dan spesialisasi pekerjaan kepada
para karyawan.
Ide & Gagasan :
Merumuskan cara kerja yang paling effisien dan dapat meminimalisasi
pengeluaran biaya (cost reduction).
Menganjurkan melaksanakan pembagian spesialisasi pekerjaan pada para
karyawan, sehingga setiap karyawan akan diarahkan dan dididik dengan suatu
ketrampilan (skill) khusus / tertentu dan kelak karyawan tersebut akan diserahi
tugas, tanggung jawab & pekerjaan yang sesuai dengan ketrampilan dan
spesialisasinya.
Frederrick W Taylor
(1856-1915)
Perintis Manajemen Ilmiah
Frederick Winslow Taylor, Manajer produksi
pada Midvale Steel Amerika Serikat, dianggap sebagai ‘Bapak Management Science’, ia adalah orang pertama yang
mengemukakan ide dan gagasan mengenai studi tentang waktu kerja (Time & Motion
Studies).
Ide & Gagasan:
Sistem Upah Differensial (Differential Rate System) yaitu metode pengupahan yang berdasarkan pada kecepatan dan
produktifitas kerja karyawan.
Taylor menyatakan bahwa antara waktu
penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang akan diterimakan,
semakin cepat dan tinggi prestasi dalam menyelesaikan pekerjaan maka akan
semakin tinggi pula upah yang akan diterima karyawan.
Untuk mencapai hal tersebut maka dilakukan penelitian ‘time &
motions studies’ terhadap karyawan yang berprestasi untuk dijadikan standar
operating prosedur bidang pekerjaan tertentu.
Henry L Gantt (1861-1919)
Perintis Manajemen Ilmiah
Henry L Gantt adalah rekan kerja Taylor
pada perusahaan Midvale Steel USA, Gantt juga mengemukakan teori yang sejalan
dengan ide dan gagasan Taylor yang berfokus pada upaya peningkatan
produktifitas, effisiensi dan effektifitas kerja dengan rangsangan upah dan
intensif untuk karyawan.
Ide Gagasan :
Menciptakan Gantt Charts yaitu suatu bagan yang disusun sebagai alat untuk
membandingkan antara pelaksanaan suatu pekerjaan / produksi dengan standard dan
tujuan yang telah ditetapkan.
Menolak teori Taylor tentang sistem upah differensial, menurut gagasan Gantt
setiap pekerja yang mampu mencapai target output sesuai dengan standard yang
telah ditetapkan, maka berhak diberikan ‘bonus’.
Mengembangkan gagasan Owen dengan membuat metode penilaian dan
pencatatan hasil prestasi kerja karyawan dalam suatu kartu prestasi pribadi
karyawan. (Tanda check mark hitam jika berhasil memenuhi standar, dan warna
merah jika gagal memenuhi standar kerja yang telah ditetapkan.
Frank B & Lillian
Gilbert (1868-1924)
Perintis Manajemen Ilmiah
Frank B & Lillian Gilbert adalah
sepasang suami istri merupakan murid dari Taylor yang melakukan pengembangan
penelitian tentang studi gerak (motion study).
Ide Gagasan :
Meneliti tentang hubungan antara gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan,
menurutnya antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan, Sehingga perlu
dibakukan alur urutan gerakan dan aktifitas kerja yang efektif dan effisien
untuk mengurangi kelelahan dan mempercepat proses penyelesaian pekerjaan.
Mengemukakan ide Program Pengembangan Karyawan yang lebih ditekankan kepada
keterlibatan aktif dari obyek pelaku / karyawan itu sendiri artinya setiap
karyawan diberikan kesempatan untuk melatih dan mengembangkan diri sesuai
dengan ketrampilan dan kemampuan masing-msaing individu.
Herington Emerson
(1853-1931)
Perintis Manajemen Ilmiah
Herington mengamati bahwa ‘penyakit’ akut
yang biasa menggangu kelancaran sistem manajemen didalam suatu industri adalah
adanya ‘pemborosan’ dan ‘in effisiensi’.
Oleh karena itu Herington mencetuskan ide yang
terformulasikan dalam 12 prinsip sebagai berikut :
v Perumusan Tujuan Perusahaan (Goal)secara Jelas
v Kegiatan yg dilaksanakan harus terencana & masuk akal
v Tersediaanya Staff yang Cakap & Handal
v Terciptanya disiplin dalam bekerja
v Pemberian Jasa / Balas Jasa yang adil dan transparan
v Pelaporan yg tepat, akurat, cepat dan kontinue (Sistem Informasi dan
Sistem AKuntansi)
v Pemberian Instruksi, Perencanaan & Urutan Kerja
v Ditetapkannya Standar Waktu, metode kerja dan skedul
v Ditetapkan Standar Kondisi
v Ditetapkan Standar Operasi (SOP)
v Disusun Standar Instruksi Tertulis yang Praktis
v Disusun Standar Penetapan Balas Jasa, Kompensasi & Isentif
3)
TUGAS MANAJEMEN
menurut teori organisasi
klasik
·
Technical, merupakan kegiatan memproduksi dan membuat suatu produk tertentu.
·
Commercial, merupakan kegiatan membeli bahan-bahan (material) yang dibutuhkan dan
menjual barang (product) hasil produksi.
·
Financial, kegiatan pembelanjaan, yakni meliputi kegiatan mencari modal dan
bagaimana menggunakan modal tersebut.
·
Security, kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan (keselamatan kerja
& harta benda yang dimiliki oleh perusahaan).
·
Accounting, meliputi kegiatan pencatatan, penghitungan, kalkulasi biaya, menyusun
laporan keuangan (neraca, rugi laba) dan mengumpulkan data-data statistik
lainnya.
·
Managerial,tugas-tugas manajerial ini sering diintrodusir sebagai fungsi manajemen/manajer
yaitu:Planning,Organizing(staffing),Coordinating,Commanding(leading),Controlling.
Fungsi & Tugas
Manajemen / Manajer
·
Planning, merupakan kegiatan perencanaan segala langkah dan tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan.
·
Organizing, Berarti aktifitas mengorganisasikan, termasuk juga penentuan staf
(staffing) sumber daya yang dimiliki terutama SDM untuk melaksanakan rencana
yang telah disusun
·
Coordinating, AKtifitas mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang direncanakan agar
pekerjaan dapat berjalan secara tertib, lancar, serasi dan terpadu.
·
Directing, Kegiatan memberikan pengarahan bagi karyawan agar bersedia
melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan dengan penuh disiplin dan
tanggung jawab.
·
Commanding,Kegiatan memimpin (leading) dengan memberikan instruksi perintah dan
memotivasi para bawahan
·
Controlling, Mengendalikan seluruh aktifitas kegiatan agar dapat berjalan dengan
tertib, lancar dan mamu mencapai tujuan seperti yang telah direncanakan
4)
Asas-asas Umum Manajemen Henry
Fayol
mengemukanan 14
asas umum dalam manajemen, sebagaiberikut:
·
Devision of work (pembagian
kerja)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian
sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan
harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian
kerja harus rasional/objektif,
bukan emosional subyektif yang
didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the
right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan,
kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi
penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang
baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh
karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja
sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip
lainnya.
·
Authority & Responsibility
(Wewenang & Tanggung Jawab)
Setiap karyawan
dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang
melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus
seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang
sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar
terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada
karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai
wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer
puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada
padanya merupakan bumerang.
·
Discipline
Disiplin
merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak
berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini,
pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri
sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan wewenang
yang ada padanya.
·
Unity of Command (Kesatuan
Perintah)
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip
kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan
wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada
serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta
pembagian kerja.
·
Unity of Direction (Kesatuan
Arah)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu
diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan
pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan
perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah
sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang
jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan
kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar
tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion)
tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab,
disiplin, serta kesatuan perintah.
·
Subordination of individual
interest into general interest
setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada
kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting
agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai
dengan baik.
Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada
kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi
sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip
pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud,
apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin
yang tinggi.
·
Renumerartion of Personnel
Gaji
atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya
kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan
akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat
mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip
penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan
tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan
dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang
lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upah lebih untuk
prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu
diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja
dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.
·
Contrllization
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam
suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang
wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya
kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari
kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak
menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)
·
Scalar of Chain
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian
kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki
diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan
ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui
kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
·
Order (Asas Keteraturan)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada
dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam
suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun
bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan
disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
·
Equity (Asas Keadilan)
Keadilan dan kejujuran merupakan salah
satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran
terkait dengan moral
karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan
mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer
yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk
melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya
·
Stability of Tenur of
Personell
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya
agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud
karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.Manusia
sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila
keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan
menimbulkan goncangan dalam bekerja.
·
Initiative
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir.
Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi
penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun
kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena
itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa
(inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya
manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan
merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu,
seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa
yang dilahirkan karyawannya.
·
Sprites de Corps
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan
sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan
lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti
bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer
yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit
de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar
akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa
bencana
5)
TEORI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (1930-1950)
Pendekatan yang dialkukan dalam ‘Teori Hubungan Antar Manusia’
menitik beratkan pada pendekatan psicologis terhadap para bawahan, yakni dengan
mengetahui perilaku individu dari para karyawan dan perilaku kelompok karyawan
sebagai suatu ‘human relation groups’ yang berperan dalam meningkatkan
produktifitas kerja.
6)
MARRY PARKER FOLLER DAN ELTON
MAYO
Marry Parker Foller, mengemukakan bahwa
kita sebaiknya membentuk suatu kelompok kerja yang dapat bekerja sama dan
membentuk organisasi yang menitik beratkan hubungan antar manusia dengan
memperhatikan faktor motivasional dari masing-masing individu & kelompok
tersebut.
Elton Mayo
Perintis Teori Hubungan Antar
Manusia
Menurut Elton Mayo yang meneliti hubungan antara faktor2 fiskal,
moneter dan sosial terhadap produktifitas kerja menjelaskan bahwa :
Faktor fiskal & moneter bukan merupakan determinant tunggal dari
produktifitas, sebab manusia bukanlah mahluk ekonoteknikal namun merupakan suatu
dimensi rasioemosional, oleh karena itu kelompok sosial akan sangat berpengaruh
terhadap perilaku dan produktifitas kerja karyawan.
Dengan demikian rekomendasi umum dari Teori Hubungan Antar Manusia
adalah bahwa organisasi merupakan suatu sistem sosial dan harus memperhatikan
kebutuhan sosial & psicologis dari para karyawan agar dapat mencapai
tingkat produktifitas seperti yang diharapkan.
7)
TEORI BEHAVIORAL SCIENCE
Teori Behavioral
Science ini ditandai dengan munculnya pandangan
dan pemikiran baru mengenai :
·
Perilaku Individu / perseorangan
·
Perilaku kelompok sosial
·
Perilaku Organisasi
Beberapa tokoh penganut teori Behavioral Science antara lain :
·
Abraham Maslow
·
Douglas Mc Gregor
·
Frederrick Herzberg
·
Robert Blake & Jane
Moulton
·
Rensis Likert
·
Fred Fieldler
·
Dll
Para Tokoh
Perintis Teori behavioral Science
Ø Abraham Maslow, mengembangkan adanya
‘Hierarkhi Kebutuhan’ dalam menjelaskan hubungan antara perilaku dan motivasi
dari masing2 individu.
Ø Douglas Mc Gregor, Pencetus Teori X dan Y
Ø Frederick Herzberg, Teori motivasi
higienis dan teori dua faktor
Ø Robert Blake & Jane Mouton, membahas
lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial (managerial grids)
Ø Rensis Likert, Meneliti tentang 4 sistem
dalam manajemen
Ø Fred Fieldler, menyarankan pendekatan
contingency dalam studi kepemimpinan.
8)
STRESSING POINT
Teori behavioral Science
Unsur manusia (SDM) merupakan faktor kunsi penentu kesuksesan pencapaian
tujuan organisasi perusahaan.Organisasi perusahaan harus menciptakan iklim
kerja yang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk dapat memuaskan
kebutuhan psicologis mereka, sebagai mahkluk sosial.Komitmen organisasi dapat
dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan dari seluruh karyawan.
9)
Dengan cara memilih teori dan
melakukan hal-hal yang menurut kita baik dan dapat di kerjakan di masa
sekarang,karena percuma kalau menurut kita baik tapi tak berlaku atau tak bisa
di kerjakan di masa sekarang,begitu pun sebaliknya
Menurut saya masih relevan karena
teori-teori di atas masih berlaku hingga sekarang dan dapat kita adopsi hal-hal
yang baik dan masih dapt di lakukan di masa sekarang.