Quis
1. Apa
pengertian dari kepemimpinan (leadership) ?
2. Sebutkan
dan jelaskan beberapa tipe kepemimpinan dalam organisasi ?
3. Sebutkan
dan jelaskan beberapa perilaku pemimpin ?
4. Pemimpin
erat sekali hubungannya dengan otoritas. Sebut dan jelaskan mengenai bentuk
otoritas
5. Dalam
teori kepemimpinan ada yang disebut dengan teori kepemimpinan situasional, coba
anda jelaskan mengenai hal tersebut !
JAWABAN
1. Kepemimpinan adalah sebagai “sifat dan perilaku untuk
mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerjasama sehingga membentuk
jalinan kerja yang harmonis dengan pertimbangan aspek efisien dan efektif untuk
mencapai tingkat produktivitas kerja sesuai dengan yang telah ditetapkan”.
2.
Tipe Kepemimpinan Menurut GR. Terry
(1960) :
·
Kepemimpinan Pribadi (Personal
Leadership)
Seorang
manajerdalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan cara kontak
pribadi. Instruksi disampaikan secara oral ataupun langsung pribadi disampaikan
oleh manajer yang bersangkutan. Tipe kepemimpinan ini sering di anut oleh
perusahaan kecil karena kompleksitas bawahan maupun kegiatannya sangatlah
kecil. Akibatnya, pelaksanaannya selain mudah juga sangat efektif dan memang
biasa dilakukan tanpa mengalami prosedural yang berbelit.
·
Kepemimpinan Nonpribadi (Nonpersonal Leadership)
Segala
peraturan dan kebijakan yang berlaku pada perusahaan melalui bawahannya atau
menggunakan media nonpribadi, baik rencana, intruksi, maupun program penyeliaannya.
Pada tipe ini, program pendelegasian kekuasaan sangatlah berperan dan harus
diaplikasikan.
·
Kepemimpinan Otoriter (Authoritarian
Leadership)
Manajer
yang bertipe otoriter Biasanya bekerja secara sungguh-sungguh, teliti, dan
cermat. Manajer bekerja Menurut peraturan dan kebijakan yang berlaku dengan
ketat. Meskipun agak kaku dan segala intruksinya harus dipatuhi oleh para
bawahan, para bawahan tidak berhak mengomentarinya. Karena manajer beranggapan
bahwa dialah yang bertindak sebagai pengemudi yang akan bertanggung jawab atas
segala kompleksitas organisasi.
·
Kepemimpinan Demokratis (Democrative
Leadership)
Pada
kepemimpinan yang demokratis, manajer beranggapan bahawa ia merupakan bagian
integral yang sama sebagai elemen perusahaan dan secara bersamaan seluruh
elemen tersebut bertanggung jawab terhadap perusahaan. Oleh karena itu, agar
seluruh bawahan merasa turut bertanggung jawab maka mereka harus berpartisipasi
dalam setiap aktivitas perencanaan,evaluasi, dan penyeliaan. Setiap individu
bawahan merupakan potensi yang berharga dalam usaha merealisasikan tujuan.
·
Kepemimpinan Paternalistik
(Paternalistic Leadership)
Kepemimpina
yang paternalistik dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapaan dalam
hubungan antara manajemen dengan perusahaan. Tujuannya adalah untuk melindungi
dan memberikan arahan,tindakan,dan prilaku ibarat peran seorang bapak kepada
anaknya.
·
Kepemimpinan Menurut Bakat (Indegenous
leadership)
Tipe
kepemimpinan Menurut bakat biasanya muncul dari kelompok informal yang didapatkan
dari pelatihan meskipun tidak langsung. Dengan adanya sistem persaingan, dapat
menimbulkan perbedaaan pendapat yang seru dari kelompok yang bersangkutan.
Biasanya akan muncul pemimpin yang memiliki kelemahan diantara mereka yang ada
dalam kelompok tersebut Menurut keahliannya diman ia terlihat di dalamnya. Pada
situasi ini peran bakat sangat menonjol, sebagai dampak pembawaan sejak lahir
dan mungkin disebabkan adanya factor keturunan.
Tipe Kepemimpinan Menurut Hersey dan Blanchard (1980)
ü Tandus
(improverished)
Yaitu
pemakaian usaha seminimum mungkin untuk menyelesaikan suatu pekerjaan guna
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.
ü Perkumpulan
(country club)
Yaitu
menumpahkan perhatian kepada bawahan untuk memuaskan hubungan yang
menggairahkan, suasana organisasi yang bersahabat, dan menggairahkan tempat
kerja.
ü Tugas
(task)
Yaitu
efisiensi dalam hasil pekerjaan yang diperoleh dari kondisi kerja yang tersusun
dengan mengurangi campur tangan elemen manusia sampai pada tingkat minimum.
ü Jalan
Tengah (middle of road)
Yaitu
kecakapan organisasi yang memadai adalah usaha dan memungkinkan membuat
keseimbangan di antara kerja yang dilakukan sambil memerhatikan semangat
bawahan pada tingkat memuaskan.
ü Tim
(team)
Yaitu
penampungan kerja yang diperoleh dari persetujuan (commited) bawahan, yang
saling bergantung pada pegangan umum (common stake) yang sesuai dengan tujuan
organisasi yang menjurus pada hubungan keyakinan dan penghargaan.
3.
beberapa perilaku pemimpin :
µ watak
dan kepribadian yang terpuji
Agar
para bawahan maupun orang yang berada di luar organiasasi mempercayainya,
seorang manajer harus memiliki watak dan kepribadian yang terpuji. Manajer
adalah cerminan bawahan. Dan ia adalah sumber identifikasi, motivasi, dan moral
para bawahan.
µ Prakasa
yang tinggi
Seorang
pemimpin hendaknya seorang self starter, memiliki inisiatif sendiri. Ia
mengajukan gagasan dan bersedia menanggung resiko kegagalan bersamaan dengan
adanya kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.
µ Hasrat
melayani bawahan
Seorang
pemimpin harus percaya pada bawahan, mendengarkan pendapat mereka, berkeinginan
membantu, serta menimbulkan dan mengembangkan keteraampilan agar karier mereka
meningkat.
µ Sadar
dan paham kondisi lingkungan
Seorang
manajer tidak hanya menyadari mengenai apa yang sedang terjadi di sekitarnya,tetapi
juga harus memiliki pengertian yang memadai sehingga dapat mengevaluasi
perbedaan kondisi lingkungan tersebut untuk kepentingan organisasi dan para
bawahannya.
µ Intelegasi
yang tinggi
Seorang
manajer harus memiliki kemampuan berfikir pada taraf yang tinggi. Ia ditutut
untuk mampu menganalisis permasalahan dengan efektif, belajar dengan cepat, dan
memiliki minat yang tinggi untuk mendalami dan menggali suatu ilmu pengetahuan.
µ Berorientasi
ke masa depan
Seorang
pemimpin harus memiliki intuisi, kemampuan memprediksi, dan visi. Sehingga
dapat mengetahui sejak awal mengenai kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat
mempengaruhi organisasi yang di kelola dan para bawahan yang terorganisir.
µ sikap
terbuka dan lugas
Seorang
pemimpin harus memiliki sifat terbuka.Ia harus sanggup mempertimbangkan fakta
dan inovasi yang baru. Lugas namun konsisten pendiriannya, Bersedia mengganti
cara kerja yang lama dengan cara kerja baru yang dipandang mampu member nilai
guna yang efisien dan efektif bagi organisasi yang dipimpinnya.
µ Widiasuara
yang efektif
Seorang
manajer adalah penyampai berita kepada orang lain. Vertikal ke bawah untuk
memberiak intruksi dan perintah kepada bawahan dan horizontal kepad pihak-pihak
yang memiliki transaksi dengan organisasi. Keterampilan memainkan peran dalam
hal ini sangant membantu efektivitas organisasi yang dipimpinnya.
4. bentuk
otoritas :
J Otoritas
Memaksa (Coervice Power)
Yaitu
otoritas yang didasarkan atas rasa takut. Seseorang bawahan merasa bahwa
kegagalan memenuhi permintaan seseorang pemimpin dapat menyebabkan
dijatuhkannya suatu bentuk sanksi, peringatan, atau pengasingan sosial dari
kelompok.
J Otoritas
Imbalan (Reward Power)
Yaitu
otoritas yang didasarkan atas harapan, memerima pujian, penghargaan, atau
pendapatan bagi terpenuhinya permintaan seorang pemimpin.
J Otoritas
Legitimasi (Legitimate Power)
Yaitu
otoritas yang diperoleh dari posisi seseorang dalam kelompok atau hierarki
keorganisasian. Dalam organisasi formal, penyelian lini pertama dianggap
memiliki otoritas yang lebih banyak dari pada bawahan operasional. Adapun dalam
kelompok informal, pemimpin diakui oleh para bawahannya memiliki otoritas yang
sah.
J Otoritas
Ahli (Expert Power)
Yaitu
otoritas didasarkan atas keterampilan spesifik, keahlian, atau pengetahuan.
Para bawahan menganggap bahwa pemimpin tersebut memiliki keahlian yang relevan
dan yakin bahwa keahlian tersebut melebihi keahlian mereka sendiri.
J Otoritas
Referensi (Referent Power)
Yaitu
otoritas yang didasarkan atas daya tarik. Seseorang pemimpin yang dikagumi
karena cirri khasnya memiliki otoritas referensi. Bentuk otoritas ini secara
popular dinamakan kharisma. Pemimpin dikatakan memiliki kharisma untuk memberi
semangat dan menarik para bawahan.
5.
Teori kepemimpinan situasional adalah
teori kepemimpinan yang didasarkan pada hubungan kurva linear di antara
perilaku tugas (task behavior), perilaku hubungan (relationship behavior), dan
kematangan (maturity). Teori ini mencoba menyiapkan manajer dengan beberapa
pengertian mengenai hubungan di antara gaya kepemimpinan yang efektif dan taraf
kematangan para bawahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar