Sabtu, 17 Desember 2011

tugas kuis manajemen kepemimpinan


Quis
1.      Apa pengertian dari kepemimpinan (leadership) ?
2.      Sebutkan dan jelaskan beberapa tipe kepemimpinan dalam organisasi ?
3.      Sebutkan dan jelaskan beberapa perilaku pemimpin ?
4.      Pemimpin erat sekali hubungannya dengan otoritas. Sebut dan jelaskan mengenai bentuk otoritas
5.      Dalam teori kepemimpinan ada yang disebut dengan teori kepemimpinan situasional, coba anda jelaskan mengenai hal tersebut !




















JAWABAN
1.      Kepemimpinan adalah sebagai “sifat dan perilaku untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerjasama sehingga membentuk jalinan kerja yang harmonis dengan pertimbangan aspek efisien dan efektif untuk mencapai tingkat produktivitas kerja sesuai dengan yang telah ditetapkan”.

2.      Tipe Kepemimpinan Menurut GR. Terry (1960) :

·         Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership)
Seorang manajerdalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan cara kontak pribadi. Instruksi disampaikan secara oral ataupun langsung pribadi disampaikan oleh manajer yang bersangkutan. Tipe kepemimpinan ini sering di anut oleh perusahaan kecil karena kompleksitas bawahan maupun kegiatannya sangatlah kecil. Akibatnya, pelaksanaannya selain mudah juga sangat efektif dan memang biasa dilakukan tanpa mengalami prosedural yang berbelit.
·         Kepemimpinan Nonpribadi  (Nonpersonal Leadership)
Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada perusahaan melalui bawahannya atau menggunakan media nonpribadi, baik rencana, intruksi, maupun program penyeliaannya. Pada tipe ini, program pendelegasian kekuasaan sangatlah berperan dan harus diaplikasikan.
·         Kepemimpinan Otoriter (Authoritarian Leadership)
Manajer yang bertipe otoriter Biasanya bekerja secara sungguh-sungguh, teliti, dan cermat. Manajer bekerja Menurut peraturan dan kebijakan yang berlaku dengan ketat. Meskipun agak kaku dan segala intruksinya harus dipatuhi oleh para bawahan, para bawahan tidak berhak mengomentarinya. Karena manajer beranggapan bahwa dialah yang bertindak sebagai pengemudi yang akan bertanggung jawab atas segala kompleksitas organisasi.
·         Kepemimpinan Demokratis (Democrative Leadership)
Pada kepemimpinan yang demokratis, manajer beranggapan bahawa ia merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen perusahaan dan secara bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap perusahaan. Oleh karena itu, agar seluruh bawahan merasa turut bertanggung jawab maka mereka harus berpartisipasi dalam setiap aktivitas perencanaan,evaluasi, dan penyeliaan. Setiap individu bawahan merupakan potensi yang berharga dalam usaha merealisasikan tujuan.
·         Kepemimpinan Paternalistik (Paternalistic Leadership)
Kepemimpina yang paternalistik dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapaan dalam hubungan antara manajemen dengan perusahaan. Tujuannya adalah untuk melindungi dan memberikan arahan,tindakan,dan prilaku ibarat peran seorang bapak kepada anaknya.
·         Kepemimpinan Menurut Bakat (Indegenous leadership)
Tipe kepemimpinan Menurut bakat biasanya muncul dari kelompok informal yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak langsung. Dengan adanya sistem persaingan, dapat menimbulkan perbedaaan pendapat yang seru dari kelompok yang bersangkutan. Biasanya akan muncul pemimpin yang memiliki kelemahan diantara mereka yang ada dalam kelompok tersebut Menurut keahliannya diman ia terlihat di dalamnya. Pada situasi ini peran bakat sangat menonjol, sebagai dampak pembawaan sejak lahir dan mungkin disebabkan adanya factor keturunan.
            Tipe Kepemimpinan Menurut Hersey dan Blanchard (1980)
ü  Tandus (improverished)
Yaitu pemakaian usaha seminimum mungkin untuk menyelesaikan suatu pekerjaan guna mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.
ü  Perkumpulan (country club)
Yaitu menumpahkan perhatian kepada bawahan untuk memuaskan hubungan yang menggairahkan, suasana organisasi yang bersahabat, dan menggairahkan tempat kerja.
ü  Tugas (task)
Yaitu efisiensi dalam hasil pekerjaan yang diperoleh dari kondisi kerja yang tersusun dengan mengurangi campur tangan elemen manusia sampai pada tingkat minimum.
ü  Jalan Tengah (middle of road)
Yaitu kecakapan organisasi yang memadai adalah usaha dan memungkinkan membuat keseimbangan di antara kerja yang dilakukan sambil memerhatikan semangat bawahan pada tingkat memuaskan.
ü  Tim (team)
Yaitu penampungan kerja yang diperoleh dari persetujuan (commited) bawahan, yang saling bergantung pada pegangan umum (common stake) yang sesuai dengan tujuan organisasi yang menjurus pada hubungan keyakinan dan penghargaan.
3.      beberapa perilaku pemimpin :

µ  watak dan kepribadian yang terpuji
Agar para bawahan maupun orang yang berada di luar organiasasi mempercayainya, seorang manajer harus memiliki watak dan kepribadian yang terpuji. Manajer adalah cerminan bawahan. Dan ia adalah sumber identifikasi, motivasi, dan moral para bawahan.
µ  Prakasa yang tinggi
Seorang pemimpin hendaknya seorang self starter, memiliki inisiatif sendiri. Ia mengajukan gagasan dan bersedia menanggung resiko kegagalan bersamaan dengan adanya kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.
µ  Hasrat melayani bawahan
Seorang pemimpin harus percaya pada bawahan, mendengarkan pendapat mereka, berkeinginan membantu, serta menimbulkan dan mengembangkan keteraampilan agar karier mereka meningkat.
µ  Sadar dan paham kondisi lingkungan
Seorang manajer tidak hanya menyadari mengenai apa yang sedang terjadi di sekitarnya,tetapi juga harus memiliki pengertian yang memadai sehingga dapat mengevaluasi perbedaan kondisi lingkungan tersebut untuk kepentingan organisasi dan para bawahannya.
µ  Intelegasi yang tinggi
Seorang manajer harus memiliki kemampuan berfikir pada taraf yang tinggi. Ia ditutut untuk mampu menganalisis permasalahan dengan efektif, belajar dengan cepat, dan memiliki minat yang tinggi untuk mendalami dan menggali suatu ilmu pengetahuan.
µ  Berorientasi ke masa depan
Seorang pemimpin harus memiliki intuisi, kemampuan memprediksi, dan visi. Sehingga dapat mengetahui sejak awal mengenai kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat mempengaruhi organisasi yang di kelola dan para bawahan yang terorganisir.
µ sikap terbuka dan lugas
Seorang pemimpin harus memiliki sifat terbuka.Ia harus sanggup mempertimbangkan fakta dan inovasi yang baru. Lugas namun konsisten pendiriannya, Bersedia mengganti cara kerja yang lama dengan cara kerja baru yang dipandang mampu member nilai guna yang efisien dan efektif bagi organisasi yang dipimpinnya.
µ  Widiasuara yang efektif
Seorang manajer adalah penyampai berita kepada orang lain. Vertikal ke bawah untuk memberiak intruksi dan perintah kepada bawahan dan horizontal kepad pihak-pihak yang memiliki transaksi dengan organisasi. Keterampilan memainkan peran dalam hal ini sangant membantu efektivitas organisasi yang dipimpinnya.
4.      bentuk otoritas :

J  Otoritas Memaksa (Coervice Power)
Yaitu otoritas yang didasarkan atas rasa takut. Seseorang bawahan merasa bahwa kegagalan memenuhi permintaan seseorang pemimpin dapat menyebabkan dijatuhkannya suatu bentuk sanksi, peringatan, atau pengasingan sosial dari kelompok.
J  Otoritas Imbalan (Reward Power)
Yaitu otoritas yang didasarkan atas harapan, memerima pujian, penghargaan, atau pendapatan bagi terpenuhinya permintaan seorang pemimpin.
J  Otoritas Legitimasi (Legitimate Power)
Yaitu otoritas yang diperoleh dari posisi seseorang dalam kelompok atau hierarki keorganisasian. Dalam organisasi formal, penyelian lini pertama dianggap memiliki otoritas yang lebih banyak dari pada bawahan operasional. Adapun dalam kelompok informal, pemimpin diakui oleh para bawahannya memiliki otoritas yang sah.
J  Otoritas Ahli (Expert Power)
Yaitu otoritas didasarkan atas keterampilan spesifik, keahlian, atau pengetahuan. Para bawahan menganggap bahwa pemimpin tersebut memiliki keahlian yang relevan dan yakin bahwa keahlian tersebut melebihi keahlian mereka sendiri.
J  Otoritas Referensi (Referent Power)
Yaitu otoritas yang didasarkan atas daya tarik. Seseorang pemimpin yang dikagumi karena cirri khasnya memiliki otoritas referensi. Bentuk otoritas ini secara popular dinamakan kharisma. Pemimpin dikatakan memiliki kharisma untuk memberi semangat dan menarik para bawahan.
5.      Teori kepemimpinan situasional adalah teori kepemimpinan yang didasarkan pada hubungan kurva linear di antara perilaku tugas (task behavior), perilaku hubungan (relationship behavior), dan kematangan (maturity). Teori ini mencoba menyiapkan manajer dengan beberapa pengertian mengenai hubungan di antara gaya kepemimpinan yang efektif dan taraf kematangan para bawahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar