1. Jelaskan pengertian manajemen sebagai Ilmu,
Seni, proses dan profesi dalam mengelola suatu organisasi perusahaan!
2. Dalam manajemen dikenal adanya prinsip
efisien dan efektivitas, jelaskan hal tersebut!
3. Jelaskan alasan anda mengapa kita perlu mempelajari
ilmu manajemen!
4. Sebutkan dan jelaskan 3 skill yang harus
dimiliki oleh seorang manajer!
5. Mengapa pendekatan sistem merupakan salah
satu pendekatan penting dalam disiplin ilmu manajemen, serta jelaskan pula
beberapa konsep manajemen modern yang memiliki kaitan dengan pendekatan sistem?
6. Mengapa pendekatan kontingensi sangat relevan
dengan perkembangan disiplin ilmu manajemen saat ini?
Jawaban
1. Manajemen
Sebagai Ilmu
Luther Gullick mendefinisikan
manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara
sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk
mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan,
Manajemen memerlukan disiplin ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya misal ilmu ekonomi, statistik, akuntansi dan sebagainya.
Manajemen memerlukan disiplin ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya misal ilmu ekonomi, statistik, akuntansi dan sebagainya.
Manajemen Sbg Seni
Management is the art of securing
maximum result with minimum of efforts as to secure maximum prosperity and
happiness for both employer and employee and give the public the best possible
services.
Manajemen adalah seni mengamankan hasil yang maksimal
dengan upaya minimal untuk mengamankan kemakmuran dan kebahagiaan untuk
karyawan dan karyawan dan memberikan pelayanan publik terbaik.
Pengertian Manajemen
Manajemen Sebagai Proses
Management is a distinct process
consisting of planning, organizing, actuating, controlling, utilizing in each
both science and art and follow in order to accomplish predetermined
objectives.Management adalah proses yang khas terdiri dari tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam
masing2 bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan & keahlian yang diikuti
secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran & tujuan yang telah
ditetapkan.
Manajemen sebagai Profesi
Manajemen sebagai Profesi
merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki
keahlian dan ketrampilan sebagai kader, pemimpin atau ‘manajer’ pada suatu organisasi
/ perusahaan tertentu.Profesi ‘manajer’ merupakan sebuah profesi atau jabatan
spesifik dan ‘prestigious’ sebagai ‘decision maker’ yang dapat menentukan
berkembangnya suatu organisasi / perusahaan dimasa mendatang.
2.
MANAJEMEN adalah proses pengkoordinasian berbagai
aktifitas pekerjaan dan pengalokasian sumber daya 6M yaitu : men, money,
materials, machines, method, dan markets, melalui bantuan dan kerjasama
dengan orang lain sehingga pekerjaan tersebut dapat terselesaikan secara
efisien dan efektif.
EFISIEN adalah memperoleh output
terbesar dengan input yang terkecil, digambarkan sebagai “melakukan segala
sesuatu secara benar / doing things right”
EFEKTIF adalah menyelesaikan
kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai, digambarkan
sebagai melakukan sesuatu yang benar / doing the right things”.
3.
Karena Kenyataan saat ini bahwa manajemen sangat
dibutuhkan pada segala jenis dan ukuran organisasi, pada semua tingkat
organisasi, pada semua bidang organisasi dan pada organisasi di semua negara
diseluruh dunia dengan itu kita sangat perlu mempelajari ilmu manajemen
4. KEAHLIAN
(SKILL) MANAJEMEN
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer
tingkat atas (top manager)
harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide
serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu,
keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.
Keterampilan berhubungan dengan
orang lain (humanity skill)
Selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
3.
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan
ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga
keterampilan dasar di atas, Ricky
W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu
dimiliki manajer, yaitu:
1.
Keterampilan manajemen waktu
Merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew
Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah
$800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap
menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu
saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu
yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2.
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan
keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari
berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer
harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif
yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap
berada di jalur yang benar.
5.
Pendekatan Sistem
Sistem adalah sesuatu yang tidak
dapat di pisahkan.apabila salah satu tidak ada akan terlihat rancu atau tidak
dapat berdiri dengan tegak dan tidak
akan mencapai tujuan.Pendekatan
sistem memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang
tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam
pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi sistem umum
dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.Pendekatan sistem umum
meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan
sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur organisasi,
desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta
pengawasan.jadi, dalam menejemen harus adanya saling keterkaitan contoh
kontroling dan perencanaan apabila salah satu tidak ada tidak akan mencapai
tujuan.
6.
Karena Pendekatan kontingensi digunakan untuk
menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori
dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi
lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda
dan pendekatan kontigensi juga Memandang bahwa tugas manajer adalah
mmegidentifikasi Pemilihan pada situasi tertentu untuk mencapai tujuan
perusahaan sehingga lebih relevan dalam Perkembangan ilmu manajeman saat
ini.karena perusahaan saat ini memerlukan pekerja yang baik dari yang terbaik
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan efektif dan efisien. Pendekatan
kontigensi juga memanfaatkan persepektif dengan meenfokuskan secara detail
karakteristik hubungan antara bawahan dan atasan dan juga berusaha untuk
mendapatkan faktor-faktor yang menentukan dalam suatu tugas tertentu dan
menjelaskan hubungan fungsional antara faktor – faktor yang berkorelasi. Oleh
karena itu pendekatan kontigensi sangat relevan dalam Perkembangan ilmu
manajemen saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar